Total Tayangan Halaman

Kamis, 04 November 2010

ABSTRAK "pengertian, kajian, karakteristik dan fungsi sastra"

APA ITU SASTRA

Sastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu Su-Sastra .“Su” berarti :Bagus
“Sastra” berarti :Tulisan Jadi, Sastra adalah tulisan dan bahasa yang mampu mengungkapkan apa yang seseorang atau anda rasakan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan bahasa yang indah.
Maksud dari menggunakan bahasa yang indah yaitu mampu mengungkapkan perasaan sang penulis kedalam karyanya.
Sedangkan menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) sastra adalah :
  1. Bahasa(kata-kata,gaya bahasa)yang dipakai dalam kitab-kitab(bukan bahasa sehari-hari)
  2. Karya tulis,yang jika dibandingkan dengan tulisan lain,memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian,keartistikan,keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Sedangkan dari berbagai sumber lain saya menemukan arti sastra yaitu :
  • Sastra merupakan perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan .dan Tulisan adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa,bahasa yang bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan,media lain bisa saja berbentuk gambar,melody musik,lukisan ataupun karya lingkungan binaan(arsitektur).
·         Sastra adalah ungkapan jiwa dalam wujud bahasa, entah lisan entah tertulis. Dalam wujudnya yang paling kasar adalah kata-kata. Dalam wujudnya yang lebih tertata adalah cerita sebagai rangkaian kata-kata. Lalu, dalam wujudnya yang lebih terkhususkan lagi adalah karya sastra dengan ukuran-ukuran estetikanya. 
           Sebab tidak semua kata dan cerita adalah sastra. Sastra sebagai sebuah karya tulis 
           dan olah bahasa mengandung daya kreatif dan daya pelahir imajinasi yang  
           multidimensional. Misalnya adalah Ketika seorang ibu mengatakan kepada
           anaknya, "Tangkap tikus-tikus itu!", tentu saja itu hanya memiliki satu kandungan
           arti tentang perintah untuk menangkap binatang yang disebutnya tikus. Akan 
           tetapi, bila seorang penyair mengatakan yang sama, "Tangkap tikus-tikus itu!", 
           artinya akan lebih kaya daripada sekedar sebuah referensi pada binatang tikus. 
           Dan juga kata "tangkap" pun bisa jauh lebih mengundang multi-interpretasi.
Menurut para ahli :
Eagleton dari Inggris menyatakan bahwa sastra Tidak mengungkapkan pada kevisian tapi terhadap penggunaan bahasa,
Jacobson menyatakan bahwa sebenarnya karya sastra itu adalah tindakan kekerasan terhadap bahasa sehari-hari.


KAJIAN SASTRA
Sastra adalah identitas budaya yang terkonstruksi oleh zaman. Adalah globalisasi yang datang dengan mengatasnamakan demokrasi dan kebebasan ekspresi telah menjadi ruh baru sastra Indonesia. Perkembangan zaman serta perubahan budaya sangat penting pengaruhnya terhadap definisi sastra di dalam negeri, tiap-tiap individu memiliki pemikirannya sendiri dalam mendefinisikan sastra.
Kaidah sastra atau daya tarik sastra terdapat pada unsur-unsur karya sastra tersebut. Pada karya cerita fiksi, daya tariknya terletak pada unsur ceritanya, yakni cerita atau kisah dari tokoh-tokoh yang diceritakan sepanjang cerita yang dimaksud. Selain itu, faktor bahasa juga memegang peranan penting dalam menciptakan daya pikat, kemudian gaya penulisannya dan hal-hal yang khas yang dapat menyebabkan karya itu memikat pembaca. Dan seorang penelaah harus mampu menemukan kekhasan seorang penulis yang membuatnya berbeda dengan penulis lain.
Menilai atau mengkaji sebuah karya sastra- baik itu prosa, puisi, drama, berupa kritik sastra secara obyektif. Obyektifitas merupakan ciri yang harus ada dalam studi sastra. Ke-obyektifan itu hanya akan muncul pada kacamata sang penilai, dan akan terlihat subyektif pada kacamata di luar sang penilai. Dan, kegiatan menilai karya sastra adalah kegiatan yang melibatkan beberapa hal yang ada pada diri sang penilai, seperti pengalaman pembacaan penilai, horison harapan penilai, intelektualitas penilai, dan terutama subyektifitas penilai. Subyektifitas bisa muncul karena beberapa hal, diantaranya; mungkin penilai senang dengan gaya penulisan karya, satu visi dan misi dengan karya, atau mungkin hal-hal lain yang sifatnya di luar teknis penulisan karya.
Mungkin akan lebih arif, ketika kita menilai sebuah karya sastra yang muncul adalah dengan sebuah apresiasi, yang memungkinkan munculnya beragam opini tentang karya tersebut.

KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SASTRA
Karakteristik sastra yang utama itu ada pada “bahasa”
Dilihat dari bentuknya, sastra terbagi menjadi 4, yaitu :
a) Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
b) Puisi, bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan habasa yang singkat dan padat serta indah. Untuk puisi lama, selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu, yaitu :
Jumlah baris tiap-tiap baitnya,Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya,Irama, dan Persamaan bunyi kata,Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa,Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan
Fungsi Sastra
Dalam kehidupan masayarakat sastra mempunyai beberapa fungsi yaitu :
Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya, Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya, Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya, Fungsi moralitas, yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca/peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi, Fungsi religius, yaitu sastra pun menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar